KUTILNYA NGANGKUT
KUTILNYA NGANGKUT
Pada suatu hari,
seorang wedana sedang berpidato di depan rakyat. Ketika itu lewatlah seorang
janda muda yang cantik dan montok. Terbit juga selera wedana melihatnya. Ia
segera menanyakan kepada camat nama dan alamat janda itu. Camat bertanya pula
kepada lurah. Lurah bertanya kepada juru ketik. Juru ketik bertanya pada
pesuruh. Akhirnya pesuruh yang berhasil mencari nama dan alamat janda itu.
Setelah disepakati, wedana pun datang dan masuk ke rumah janda untuk main
cinta. Lima menit kemudian, ia sudah selesai. Lalu giliran camat. Lamanya
sepuluh menit. “Wah, kurang ajar,” pikir wedana.
Lalu masuk pula lurah,
yang baru keluar setelah lima belas menit. Kemudian tiba giliran juru ketik. Ia
baru keluar setelah menghabiskan waktu dua puluh menit. Terakhir giliran si
pesuruh, yang kedudukannya paling rendah. Wedana, camat, lurah, dan juru ketik
menunggu dengan tidak sabar. Lima, sepuluh, lima belas, dua puluh, dua puluh
lima menit belum juga keluar. Tiga puluh menit di dalam baru keluarlah si
pesuruh dengan bermandi keringat. Bapak-bapak yang lain menyerbu dengan seribu
pertanyaan, “Kok, lama benar, kurang ajar betul.”
Dengan muka malu, si
pesuruh menjawab, “Anu Pak, kutil saya ngangkut!”.
0 Response to "KUTILNYA NGANGKUT"
Post a Comment