ESENSI PEMBANGUNAN ITU .... YA BERKESINAMBUNGAN...
ESENSI PEMBANGUNAN ITU
.... YA BERKESINAMBUNGAN.....
Tapi Bukan Semata "Mewariskan Kekuasaan".
Oleh: Asgun
Malem tadi saya "disilaturahmii" oleh seorang teman lama yg dulu pernah satu tempat pengabdian mengajar yg sama. Seperti biasa, sebelum terlibat dalam obrolan "sersan", saya suguhi dulu segelas "Kopi Antik"... Menginspirasi, blended arabika dan robusta dgn sedikit gula putih (karena gula aren stoknya kebetulan sdh habis). Racikan blended arabika wangunjaya dan robusta ciwidey malem itu terasa lbh nikmat dgn variasi goreng tales berkah kiriman tatangga yg baru saja pulang liburan dari Puncak Bogor.
Untuk teman yg satu ini, ternyata tidak perlu saya "nyorocos" terlalu panjang bin lebar menjelaskan "esensi" segelas kopi yg diminumnya. Teman yg satu ini ternyata sudah "weureu" dihantam publikasi "Kopi Antik"... Menginspirasi, baik lewat fesbuk, ig, tweet, ataupun publikasi "mouth to mouth" via mereka yg pernah merasakan sensasinya. Lumayan lah rada irit nyarita hee.
Namun yg jelas, dari titik kejadian ini saya dapat merasakan faktualisasi teori "cikaracak ninggang batu.... Laun-laun jadi legok", yg dlm bahasa akademiknya disebut "the law of repetition", atau dalam bahasa pendidikan karakter disebut "disiplin". Salah satu karakter yg melekat kuat dlm diri orang2 sukses yg memproses dirinya menjadi sukses, yg paling utama adalah kuatnya karakter disiplin. Tukang dagang yg sukses adalah tukang dagang yg memiliki mental "cikaracak ninggang batu"..... Termasuk dalam urusan mempublis barang dagangan yg dijualnya.
Salah satu obrolan menarik dgn teman yg satu ini adalah tentang kritikan tajamnya untuk acara "Musrenbang" yg diikutinya siang tadi (26 Desember 2018) di Bale Sawala Yudhistira. Dia datang mewakili salah satu kampus di Purwakarta. "Agak aneh aja kang..... Masa musrenbang yg begitu penting baru diselenggarakan 5 hari menjelang akhir tahun? Esensinya apa?" ucapnya agak mempertanyakan. "Harusnya jika serius..... Kegiatan penting itu diselenggarakan jauh2 hari. Minimal sudah digagas di bulan April atau Mei lah. Jika esensinya ingin mendengarkan beragam masukan dari para pemangku kepentingan, harusnya para pemangku kepentingan yg hadir yg diberikan banyak kesempatan untuk berbicara. Yg terjadi justru sebaliknya. Tak ubahnya kegiatan seremoni tanpa esensi. Sekedar formalitas hanya karena diwajibkan oleh UU," tambahnya agak bersungut2 lucu karena mulutnya msh belepotan dgn kunyahan tales bercampur "Kopi Antik"... Menginspirasi.
Mendengar tesis-tesisnya saya hanya bisa tersenyum simpul, karena sepertinya tidak ada yg harus diberikan catatan antitesanya. Toch saya sendiri juga merasakan atmospir seperti itu..... Karena saya juga kebetulan hadir mewakili ketua dan Sekretaris MUI Purwakarta yg berhalangan hadir. Untuk keperluan ini, sejujurnya saya sdh menyiapkan beberapa point masukan untuk memberikan lebih kebermaknaan pada RPJMD yg akan dijadikan pedoman pemda untuk 5 tahun kedepan. Dari awal acara (sekitar jam 08.30 WIB) sampai menjelang masa jenuh bin tunduh (memasuki adzan dhuhur), session acara "dikuasai" sepenuhnya oleh tim panitia. Peserta musrenbang dicecoki dari awal dgn tesis, konsep dan gagasan monolog yg bersifat top-down, dan sepertinya (seperti yg sudah2) hanya diberikan sedikit kesempatan untuk dialog. Dalam konteks ini, simpulan saya, sudah hilang esensi inti bermusyawarah.
Padahal jika serius dan itu juga kalau dikarenakan waktunya sangat mepet, konsep RPJMD yg sejatinya pasti sebelumnya sdh dirumuskan oleh Bapeda, bisa dibagikan jauh2 hari sebelumnya kpd seluruh peserta musrenbang untuk ditelaah dan diteliti dimana kira2 yg dapat diberikan masukan agar lbh "mundel" dan bermakna. Jadi ketika masuk acara musrenbang, sudah tdk perlu lagi paparan2 yg bila "direungeukeun" lbh teliti banyak terjadi repetisi tesis dan konsep di sana sini. Jelas ini tdk efektif dan efisien. Dari mulai Sekda, Bupati Ane, perwakilan Gubernur, perwakilan Bapeda Propinsi, Kang Dedi, Kang Maman Rosama, dan kepala Bapeda Purwakarta, walaupun dgn nada dan gaya serta penekanan yg berbeda, inti yg dibicarakannya lebih kurang sama, yaitu membuat "Purwakarta ingin Istimewa" agar "Jabar ingin Juara".
Kekecewaan psikologi komunikasi antarpersonal ini yg membuat saya agak malas menyimak serius paparan2 para inohong di atas. Bagi saya, yg namanya konsep pembangunan intinya sama, yakni pasti dibuat dan dirumuskan seideal mungkin karena melibatkan para pakar dan para kepentingan di dalamnya. Yg harus benar2 diperhatikan adalah menjaga proses implementasinya. Dalam konteks ini, kata kuncinya adalah kesinambungan pembangunan. Alat ukur sederhana untuk melihat efektif-efisien dan tidaknya sebuah proses pembangunan adalah kesinambungan.
Jujur saja, kata ini yg melekat kuat dalam otak-memori saya setelah mengikuti musrenbang kemarin. Pembangunan itu harus berkesinambungan. RPJMD 2018/2023 harus merupakan kesinambungan dari RPJMD 2013/2018, dan seterusnya. Ketidak-sinambungan RPJMD hanya akan menciftakan ruang inefektifitas dan inefisiensi pembangunan, yg kerugiannya akan kembali kepada rakyat sebagai pemilik negara ini.
"Atuch ari kitu mah kang Asgun mendukung politik dinasti?" ujar teman kita ini menelisik sambil nyeruput "Kopi Antik"... Menginspirasi di gelas yg sepertinya sdh mulai saat menipis. "Untuk urusan ini kita kembalikan pada aturan main konstitusi. Sepanjang tdk ada aturan main yg melarangnya, saya pikir sah2 saja. Terkecuali ada aturan main yg melarangnya," jawab saya sambil tersenyum simpul. "Yang terpenting yg harus dipahami adalah kesinambungan pembangunan itu jangan diartikan semata-mata "mewariskan kekuasaan"," tambah saya sambil mengunyah tales terakhir dan juga tetes air "Kopi Antik"... Menginspirasi yg terakhir.
Karena jam sudah menunjukan pukul 23.00 WIB dan saya juga sudah beberapa kali "meureuleuk heuay", teman kita ini akhirnya pamit sambil mengingatkan pesanannya "Kopi Antik"... Menginspirasi, arabika origin Garut, yg kebetulan stoknya sedang kosong. "Kade hilap kang pesenan saya kopi arabika Garut. 3 bungkus we," ujarnya. "Siyap...... Insya Allah hari saptu stok "Kopi Antik"... Menginspirasi, komplit, bos" jawab saya meyakinkan
Cag......
Abah Asgun
Tukang "Kopi Antik"... Menginspirasi
Purwakarta, 27 Desember 2018
Pukul 07.53 WIB
0 Response to "ESENSI PEMBANGUNAN ITU .... YA BERKESINAMBUNGAN..."
Post a Comment