Upaya BPWC Menghalau Eceng Gondok
P
|
encemaran lingkungan air di Waduk Cirata menjadi perhatian utama Badan
Pengelola Waduk Cirata (BPWC) yang dibentuk PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).
Mereka tengah berupaya membersihkan eceng gondok di waduk. Demikian rilis resmi
PJB-BPWC.
Pengayaan nutrient membuat air waduk
semakin subur, sehingga memicu pertumbuhan gulma air atau eceng gondok. Ini
terjadi setelah angin kencang memutuskan trashboom/sekat yang sengaja dipasang
di daerah hulu area keramba jaring apung (KJA) waduk cirata untuk
menyaring/menahan segala sampah/ecenggondok masuk ke dalam waduk. Akibatnya,
eceng gondok yang ada di hulu beserta KJA terseret sampai ke area waduk.
Pesatnya pertumbuhan eceng gondok dipicu
oleh beban pencemaran dari limbah domestik dan industri yang ada di sekitar
hulu Waduk Cirata (di luar kawasan BPWC). Itu belum termasuk aktivitas KJA di
Waduk Cirata yang mendorong terjadinya fenomena alga bloom/eutrofikasi/eceng
gondok. Itu bisa dilihat dari adanya industri, perkebunan, peternakan, dan TPA
yang ada di outlet IPAL yang arah aliran airnya menuju Waduk Cirata.
Namun, sejauh ini dampak buruk tersebut
belum terlalu signifikan karena kemampuan self purification Waduk Cirata yang
masih bagus. Dari hasil pengukuran kualitas air yang rutin dilakukan
triwulanan, kualitas air masih memenuhi Baku Mutu Lingkungan dari Kelas Badan
Air IV pada PP 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Debit air pun belum terpengaruh karena
saat ini tinggi permukaan air waduk mengalami kenaikan hingga 291,9 mdpl
(mendekati limpas 220,07 mdpl). Sementara, kondisi trashboom zona berbahaya
masih kuat untuk menahan eceng gondok dari KJA.
Untuk jangka pendek, BPWC untuk
membersihkan 170 ha sebaran eceng dengan bantuan alat berat (escavator) dengan
waktu pekerjaan pembersihan maksimal 4 bulan. Untuk jangka panjang, langkah
pencegahan jauh lebih murah. Program ini telah tertuang dalam program
pembersihan gulma air.
Masyarakat juga dilibatka melalui
pemanfaatan gulma seperti untuk pembuatan karung eceng, kerajinan eceng, biogas
eceng, dan pembangkit listrik tenaga eceng. Semuanya tertuang dalam program
BPWC mengenai pembentukan MPC (Masyarakat Peduli Cirata). Termasuk diantaranya
adalah restorasi fungsi lahan melalui penghijauan.
Upaya lain yang telah dilakukan adalah
melakukan sensus KJA setiap 5 tahun untuk mendeteksi jumlah KJA yang ada. Ini
untuk mendukung Program BPWC yakni pengurangan KJA secara rutin tiap tahun.
Dengan data tersebut, jumlah KJA dapat terpantau untuk memenuhi kondisi ideal
yaitu 1% dari luas genangan (12.000 petak) berdasar SK. Gub Jawa Barat No. 41
Tahun 2002.
Mereka juga berkoordinasi dengan
pemerintah provinsi Jawa Barat untuk menertibkan KJA. Pengurangan populasi KJA
diharapkan bisa mengurangi beban pencemar dari pakan yang dapat menjadi pemicu
pertumbuhan eceng gondok.***
0 Response to "Upaya BPWC Menghalau Eceng Gondok"
Post a Comment