Ada Hots di UNBK 2019


Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK akan berlangsung dalam dua bulan ke depan. Sedangkan untuk SMP tiga bulan lagi. Berdasarkan data dari Puspendik Kemdikbud peserta UN tahun 2019 terdiri dari: SMP 2.537.771 orang, MTs 937.671 orang , SMA 1.501.241 orang, MA 447.467 orang dan MA 1.501.279 orang. Total sebanyak 6.925.429 siswa siap menjadi peserta UN 2019.


UN tahun 2019 sedikit berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Untuk tahun 2019 ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bermaksud memberlakukan sistem Ujian Nasional Berbasis Komuter (UNBK) baik untk tingkat SMA/SMK atau SMP. Sistem UNBK sebenarnya sudah berlangsung sejak 2016, tetapi belum berlaku secara menyeluruh. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.

Satu yang baru dalam UNBK 2019 adalah diberlakukannya soal yang bersifat High Order Thinking Skills (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi. HOTS tidak hanya mengukur daya ingat tetapi juga menantang kemampuan berpikir kritis, kreatif komunikatif dan kolaboratif para pelajar.


Latar belakang pemberlakuaan HOTS tidak lepas dari tantangan global dan internal yang harus dihadapi. Selain itu masih rendahnya capaian yang diraih Indonesia dalam PISA. Semua ini menuntut hadirnya sistem evaluasi yang baru.


Ada banyak harapan yang ingin dicapai dengan diberlakukannya HOTS. Harapan tersebut antara lain,  peserta didik dapat belajar menganalis data, membandingkan, membuat kesimpulan, menyelesaikan masalah dan menerapkan pengetahuan pada konteks kehidupan nyata.

Idealnya peserta didik tidak akan kesulitan dengan soal HOTS ini. Karena sejatinya kurikulum 2013 apabila dilaksanakan dengan benar sudah mendekatkan peserta didik pada proses pembelajaran yang mengarah ke HOTS. Dalam Kurikulum 2013 paradigma pembelajaran sejatinya harus sudah berubah.


Paradigma pembelajaran sejatinya harus sudah berubah. Dari diberitahu menjadi mencari tahu, Guru sebagai sumber utama, tekstual menjadi kontekstual/pendekatan ilmiah, berbasis Konten menjadi berbasis kompetensi, konsepjawaban tunggal menjadi kebenaran jawaban multi dimensi, dari verbalisme menjadi keterampilan aplikatif. Seiring dengan itu guru bukan belajar utama, tetapi harus menggunakan aneka sumber.


Seandainya paradigma pembelajaran ini sudah dilaksanakan di sekolah maka soal HOTS bukan hal yang sulit. Semoga semua peserta bisa menyelesaikan UNBK dengan lancar. (Enang Cuhendi-Guneman).

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Ada Hots di UNBK 2019"

Post a Comment