Tak Punya Rumah Tak Lantas Membuat Mereka Tak Beradab



Tak Punya Rumah Tak Lantas Membuat Mereka Tak Beradab
Oleh Widianingsih, M.Ag


Melihat tayangan yang dibuat Yassin, saya pun terenyuh. Dia memotret kehidupan orang-orang yang Homeless (tak bertempat tinggal). Di perkampungan yang mereka buat memang tak nampak rumah satu pun rumah yang layak dihuni. Namun di tempat itu dipampang aturan.

Bahkan yang membuat saya semakin harus banyak belajar dari kisah itu, manakala ada cerita bahwa semua warga kampung akan belajar bahasa isyarat di akhir pekan. Mengapa? Karena ada satu anak di kampung itu yang tuna rungu.

Bayangkan, satu anak memotivasi semua warga belajar pengetahuan baru agar bisa berkomunikasi dan saling membantu. Bukan hanya itu, mereka menanam, memelihara kebersihan, saling berbagi, saling mengingatkan, saling menyayangi, saling menjaga satu sama lain juga inklusif. Betapa iri hati ini, tak punya rumah tak lantas membuat mereka tak beradab.

Anak-anak di kampung itu mereka hidup bahagia walau tak seperti anak-anak orang kaya di Negaranya. Mereka memang tak menikmati bagaimana nyamannya tinggal di sebuah rumah, tapi mereka tetap bisa menikmati masa-masa indah. Mereka bisa bermain sepeda, mereka bermain di taman bermain buatan warga, merasa nyaman dan aman berada di lingkungannya.

Kembali kepada diri kita sendiri. Di kampung saya hampir semua orang bisa tinggal nyaman di sebuah rumah. Mau rumah panggung maupun rumah tembok. Anak-anak bisa bersekolah, berseragam rapi, jajan dan makan sekenyangnya.

Jika kita mau evaluasi diri, seyogya nya anak-anak kita haruslah merasa lebih bahagia lagi. Merasa sangat nyaman dan aman tinggal di lingkungan kita ini. Negeri kita yang gemah ripah loh jinawi.

Dalam 10 prinsip pembelajaran PAUD, prinsip keenam berbunyi, pembelajaran PAUD itu harus membangun nilai-nilai karakter. Nilai karakter ini tak bisa dididikan jika anak datang, langsung diberi lembar kerja siswa, buku mewarnai atau majalah.

Mengapa pemerintah membuat prinsip-prinsip ini? Harapannya jika karakter baik dididikan sejak dini, maka akan terbiasa sampai dia dewasa.

Saling membantu, peduli teman, peduli lingkungan, empati, saling menyayangi, jujur, disiplin, tanggung jawab, dan banyak lagi. Nilai karakter ini harus dibangun dari anak datang sampai pulang, dalam setiap kegiatan.

Bayangkan di Homeless Village itu, satu anak tuna rungu membuat semua warga belajar bahasa isyarat. Bagaimana dengan kita? Melihat anak berkebutuhan khusus yang keterlambatan saja nyinyirnya bukan main. Saya pernah tulis, betapa saya marah kepada seorang pria yang menyebut anak Autis dengan kata Idiot.

Mungkin kita perlu banyak belajar kepada mereka yang homeless tapi beradab ini. Karena ternyata miskin materi tak membuat mereka miskin hati.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tak Punya Rumah Tak Lantas Membuat Mereka Tak Beradab"

Post a Comment