Tanpa LKS, Murid Kami Belajar Apa?



Tanpa LKS, Murid Kami Belajar Apa?
Oleh Widianingsih, M.Ag

Suami dan saya mengisi materi pelatihan untuk guru-guru PAUD di suatu kota. Seperti biasa Suami sebagai akademisi menyampaikan teori dasarnya, sedangkan saya sebagai praktisi menyampaikan apa yang biasa kami lakukan di sekolah.

Saat sesi tanya jawab, seorang guru bertanya," Kalau tidak ada LKS lalu bagaimana murid-murid kami bisa belajar?". Suami dan saya saling pandang seraya tersenyum. Biasanya saya coba jawab terlebih dahulu pertanyaan itu.

Didalam Permendikbud no 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD BAB Pedoman Pembelajaran. Point III. A. Pengertian Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dengan anak melalui kegiatan bermain pada lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Dijelaskan dibagian C prinsip pembelajaran PAUD, penggunaan media belajar agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.

Nah, jika guru PAUD pakai LKS, maka artinya guru tersebut belum memahami Permendikbud no 146 ini.

Teman-teman, guru PAUD tersayang, kita semua diciptakan oleh Alloh SWT dilengkapi dengan perangkat hardware yang sama. Baik kita lahir di New York, Lombok, New Delhi atau Pulau Pari, tak ada yang berbeda untuk yang umumnya ya. Kekecualian untuk orang-orang yang memang terlahir istimewa.

Apa yang dimaksud hardware itu? Itulah Otak kita, ukuran, berat, jumlah neuron kita yang normal semua sama. Lalu apa yang membedakan aku, kamu dan dirinya?

Itu kita sebut saja software. Pikiran itu software, kesadaran itu software, emosi itu software. Nah, supaya guru paham bahwa anak akan bisa belajar banyak tanpa LKS kalau gurunya punya software berupa pikiran bahwa belajar itu makna nya dalam, medianya banyak dan cakupannya luas.

Supaya lebih paham tentang hardware dan software ini, guru kami, Pakar Spiritual Neurosains akan membahas nya nanti tanggal 23 untuk guru-guru yang mau belajar.

Ingat ini bagi semua guru, bukan hanya untuk guru-guru sekolah inklusi. Sebab ada yang berpikir bahwa materi seperti ini hanya penting untuk guru inklusi saja. Guru yang mengajar di sekolah umum atau sekolah Islam dianggap tak perlu belajar tentang hal ini. Duhai guru, saya sedih memikirkannya. Seharusnya semua guru semangat nya sama, sebab yang anda hadapi sama dengan kami, sama-sama anak manusia

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Tanpa LKS, Murid Kami Belajar Apa?"