Anak atau Orangtua yang "Nakal"?
Anak atau Orangtua yang "Nakal"?
Oleh Widianingsih Idey Widia
"Kamu ini main kotor-kotoran terus ya, mama capek nyuci tau, bisa diem nggak sih, jadi anak kok nakal banget", teriak ibu muda memarahi anak balitanya. Suaranya nyaring terdengar hingga ujung komplek.
Mengasuh anak adalah pekerjaan tersulit yang kita lakukan. Ditambah lagi dengan tekanan hidup sehari-hari, pekerjaan rumah tangga yang menumpuk, tuntutan pekerjaan kantor, ditambah masalah sosial ekonomi membuat kita sulit mendengar naluri pengasuhan alami kita.
Kebanyakan orangtua berpikir bahwa, saat anak mereka "berulah" cara terampuh menanganinya adalah marah. Sebenarnya masalah pengasuhan ini bukan terjadi antara orangtua dengan anak, tetapi antara orangtua dengan dirinya sendiri.
Mengasuh anak bukan tentang apa yang dilakukan anak kita, tetapi tentang bagaimana respon kita. Merespon dengan destruktif atau konstruktif terhadap semua "ulah" anak adalah pilihan. Perang batin ini adalah pekerjaan tersulit yang pernah ada.
Jika kita mampu meregulasi diri, selesai dengan diri kita sendiri maka "kenakalan" apapun yang dibuat anak-anak akan kita respon dengan cara-cara terbaik, yang konstruktif bukan sebaliknya.
Berat memang, butuh latihan, namun jika terus menerus dilakukan maka suatu hari pada suatu waktu kita bisa menjadi orangtua yang sangat tenang, tidak reaktif akan "ulah" anak apalagi ditambah dengan melabeli mereka anak nakal.
Jadi, siapa sebetulnya yang "nakal" ini? Jangan-jangan kita orangtuanya. Begitulah, kita tidak bisa memilih lahir dari orangtua seperti apa. Namun kita bisa memilih menjadi orang tua yang bagaimana? Jika belum siap jadi orangtua sebaiknya jangan punya anak. Namun jika terlanjur sudah punya anak, maka mencari ilmu, belajar meregulasi diri sudah tak boleh ditunda lagi.
#CatatanEvaluasiDiri
#IbuTenangAnakBahagia
#PercayaDiriPercayaDuniaAmanUntuknya
======================================================================= DONASI PEDULI BENCANA ALAM TANPA MENGELUARKAN UANG KLIK DISINI
BERITA POLITIK PURWAKARTA KLIK DISINI
0 Response to "Anak atau Orangtua yang "Nakal"?"
Post a Comment